mari berpantun bersama il-bloop
Ini pantun kegemaran saya: Tapi, inipun boleh tahan: Tapi, yang ini konfem champion! Abang makan hendak berhidang, Memakai kain berbelah tepi; Di dalam merana cinta datang, Air mata jatuh ke pipi. AKHIRNYA Tapi hakikatnya, ku sangkakanPadi muda jangan dilurut,
Kalau dilurut pecah batangnya;
Hati muda jangan diturut,
Kalau diturut salah datangnya.Tuai padi antara masak,
Esok jangan layu-layuan;
Intai kami antara nampak,
Esok jangan rindu-rinduan.Nasi lemak buah bidara,
Sayang selasih saya lurutkan;
Buang emak buang saudara,
Sebab kasih saya turutkan.Kalau mengail di lubuk dangkal,
Dapat ikan penuh seraga;
Kalau kail panjang sejengkal,
Jangan lautan hendak diduga.
Air mawar jatuh ke laut,
Gulai itik sama belangkas;
Apa soalnya tidak disahut,
Adinda belum tahu membalas.
Rupa-rupanya!
Puas sudah kutanam padi,
Nenas juga ditanam orang;
Puas sudah kutanam budi,
Emas juga dipandang orang.
Alahai…
Sekadar hiburan di tengah malam.
Sekian.
1 comment:
tetapi memandangkan kita ini orang Islam beringatlah:
Halia ini tanam-tanaman,
Ke barat juga akan condongnya;
Dunia ini pinjam-pinjaman,
Akhirat juga akan sungguhnya.
Post a Comment